Jumat, 04 April 2014

Pengalaman 8 bulan dengan CB150R Streetfire

8 Bulan.... waktu yang tepat untuk review :)




Handling:
-- stang sudah diganti dengan stang ninja L, jadi sedikit bungkuk, stang original bengkok karena nubruk honda Jazz dengan indahnya :)


exhaust sudah mulai menguning, dan radiator sudah sulit dibersihkan, butuh degreaser kayaknya.






Kamis, 16 Januari 2014

Octane Rating

Opo sih kuii????

RON :  Research Octane Number menurut uncle wikipedia adalah standar kualitas bahan bakar yang diukur dengan kondisi variable yang teratur dan kemudian dibandingkan dengan iso-oktane dan n-heptane.... haduuuhhh sama mumetnya

gini deh, gampangnya, RON adalah standar kualitas bahan bakar. Di Indonesia range oktan bahan bakar yang dijual secara umum berkisar antara 88 (premium dkk) - 95 (pertamax+ dkk), 

CB 150 R STREETFIRE review (Bl4ck_R8b!t)

It's all about over square engine

Yah power motor ini ada "di atas", sesuai karakter mesin oversquare turunan CBR150R, mesin berkode CB15ARRF M/T a.k.a K15 ini baru mengigit di rpm 6000 ke atas, sedikit berbeda dengan kakaknya yang memang ditujukan untuk mesin racing, K15 ditujukan sebagai kendaraan para commuter, yang selain suka sruntulan ngejar waktu, juga harus berjibaku dengan kemacetan di area kota besar di Indonesia.
Peak power 17dk/10k rpm dan torsi 12Nm/8500rpm sudah dirasa cukup memberikan jambakan khas DOHC (stengah kopling under 5000, full throtthle up to 11k rpm).
Honestly, K15 memang harus mengakui kedigdayaan rivalnya dari Yamaha, sang NVL yang notabene upgrade dari seri V-Ixion terdahulu, tarikan bawahnya K15 boyooo, dibawa bermacet ria masih kalah dengan V-Ixion yang masih bisa seliweran dibawah kecepatan 7km/h, K15 kudu dibantu tendangan kaki kalau tidak mau mesin stall di tengah jalan...

It's all abut acceleration

Jambakan setan... wkwkwk lebay banget dah. Paling tidak, K15 bisa berbangga diri jika dibandingkan dengan kakak kakaknya baik dari generasi GL (tiger, megapro, GL-Pro dkk) maupun CB series, akselerasinya cukup beringas
IMHO:
-tiger : torsi badaknya memaksa kopling untuk mengalah buat ngejabanin muntahan torsinya
-megapro : ini motor touring, amat sangat kencang (di kelasnya) kalau jalan jauh
- CBR150R : sentakan powernya telat, di padu gear 14/43 membuatnya sedikit kedodoran kalau dibanding K15.
untuk urusan top speed, ntar dulu deh :D..... jujur2an aja, K15 cuman bisa dibawa sampai 126km/h gear 6 10500rpm (speedo) mungkin karena proporsi body ane yang gambot 178 / 83kg... well mau ngebut dimana sih?

It's all about gear ratio

Ini salah satu faktor yang membatasi K15 berlari di atas 130km/h dalam kondisi setandar njeglek, perpaduan gear 14/45 menyumbang torqy feel dan perpindahan gigi yang smooth dan pendek pendek khas motor drag.
gear 2 turun 2000rpm
gear 3 turun 1500rpm
gear 4,5 turun 1000rpm
dan 6 turun 500rpm saja
kudu sering memainkan perseneling untuk daerah perkotaan, but that's the fun factors.

It's all about comfort

"kenyamanan"... sebuah kata yang sangat tidak adil jika diberi embel embel objektif....
pro-link pada suspensi belakang memang membuat bantingan gronjalan jalan menjadi lembut, dengan syarat gronjalan itu juga smooth, sayangnya kalau yang dihantam polisi tidur atau lobang granat... jadi mendadak keras, untungnya joknya yang kesat dan lumayan empuk meredam goncangan

satu lagi, rangka trellis dan ternyata konfigurasi sangat mirip CBR250R, dengan sukses menyalurkan getaran mesin ke behel belakang, meski tidak sampai menganggu  boncenger, untuk sebagian orang akan sangat mengganggu kenyamanan, dan kemudian menimbulkan komentar miring.


It's all about rust (teyeng/karat)

Yah... ini dia... momok pemilik K15, eitss... tunggu dulu, karat ini memang muncul, muncul setelah saya tabrakan dengan matic sruntulan, pas banget kena di bagian rangka, dan si rangka baret. Karena saya anggep ndak papa lah, cuman baret dikit, saya diamkan. Dan ternyata si karat muncul.
Segera saya beli amplas, cat semprot, ama lem epoxy, sekalian nambel retakan di undercowl bekas dihajar matik di gang deket rumah. Perbaiki sendiri, modal nekat. :D

Untuk urusan belakang, ada baiknya pihak AHM memberikan part opsi, dan revisi untuk streetfire V.2... part apakah itu? adalaah... spakbor. Bukan spakbor buat boncenger, tapi spakbor untuk melindungi pro-link plus shock-breaker showa berkelir merah yang nongkrong di depan ban belakang. Tanpa part ini, lumpur akan dengan suksesnya selonong boy nyiprat ke shock-breaker dan tangki reverse radiator. Mbersihin  bagian ini susahnya naudzubillah min dzalik 

It's all about about handling

K15 dibekali ban tubeless 80/90 untuk depan dan 100/80 untuk ban belakangnya. Well, katanya.... Ban gedhe mutlak untuk keperluan cornering... ahem katanya lho. IMHO ngga jugak sih, gejala ngebuang dan selip ngga terasa di K15, rahasianya adalah burn-out di awal pemakaian, dan hindari tekanan ban berlebih 20psi depan trus 25psi belakang sudah cukup. Mungkin hoki-hokian atau perlakuan pemilik juga sih :3.

Rangka trellis turunan CBR250 plus pro-link memberikan sumbangsih yang boleh dibilang sangat luar biasa untuk rigiditas StreetFire berkode K15 ini, gejala limbung, oleng dll tidak dirasakan sama sekali. Sementara jarak sumbu roda yang 1.288mm serta riding position yang "cukup tegak" membuat motor ini lincah dibawa membelah kemacetan

It's about braking

RDB... rear disc brake, kereeeennn.... weeeew o_O lebay lagi
awas!!! bagi yang suka ngerem pakai rem belakang... K15 konfigurasi remnya didistribusikan jadi 70% depan dan 30 % belakang, aliyas, kalau rem belakang tok yang di bejek, kerasa ngga pakem blass. So.. disc brake tidak mewakili kata "pakem". untuk rem depan? maknyuss... :P
Disc brake diciptakan untuk mengeliminir panas yang terjadi saat pengereman, dan membuat kotoran tidak menempel di rem

It's all about model

Yaaaahh.... males sebenernya mbahas hal yang satu ini, karena sesuai selera. K15 CB150R StreetFire dibilang tukang njiplak design tetangga sebelah (yang notabene obsolete, dan digantikan NVL), ada benernya juga sih, dan sudah ngga keitung orang yang nanyain motor ane, pertanyaannya hampir selalu sama
koq kayak v-ixion yah....
dan beberapa komentar lainnya menyebutkan :
- Feel klan CBnya ilang, lebih mirip design GL series ......-_- lhoo pie iki
- Lampunya ngga bisa mati ya?..... ini yang sering dilontarkan orang nongkrong di pinggir jalan,
- Plat AA tuh plat mana sih?..... OOT memang, tapi ane sering ditanyain begitu

Apapun komentarnya, kalo urusan model, ane tetep lebih suka CB... alesannya.... yaa suka aja heheh

It's all about technology

Sensor O2 diilangin, dan diganti SASS... lhooo fungsinya podo wae koq, buat mengkoreksi dan mengeliminasi kadar racun pada gas buang biar ramah lingkungan. FYI, honda RC51 (VTR 1000 SP) juga sampai sekarang masih menggunakan perangkat SASS untuk kontrol emisinya
"Masih" pakai ECU open loop, yah harus begitu, karena ECU ngga dapet feed back data dari sensor O2, lha wong ngga ada perangkatnya.
Kompresi dewa 11.0:1 yang bisa minum premium.... hihihi sebenernya kalau dihitung dari durasi cam, kompresinya bukan segitu, sayangnya ane ngga punya alat buat ukurnya,
Speedometer digital, kata mas iwb cukup akurat -/+5%, AHM kayaknya kesambet pas bikin speedometer ini, biasanya Honda punya standar deviasi 10-15% dari real speed vs actual speednya.

segitu dulu deh :3

komentar apapun monggooooo